Kolom Pencarian Menu Utama

5000 Kamera Mengawasi Lalu Lintas, Pelanggar Jalan Siap-siap Kena Tilang

Untuk pemantauan secara luas, Polri berencana akan menempatkan sebanyak 5.000 kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) untuk mengawasi lalu lintas. Dengan inovasi ini setiap pelanggar yang terlihat akan secara otomatis mendapatkan penilangan.

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri berencana mengoperasikan ribuan kamera ETLE. Inisiatif tersebut merupakan bagian dari komitmen Polri untuk membangun sistem transportasi yang modern, transparan, serta bebas dari interaksi langsung antara petugas dan pelanggar.

Kepala Korlantas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menyatakan bahwa hingga Oktober 2025, terdapat 1.641 perangkat ETLE yang aktif di berbagai wilayah. Jumlah tersebut diharapkan meningkat menjadi 5.000 unit pada 2027.

Agus menjelaskan bahwa target pada 2027 kemungkinan mencapai 3.000 atau 5.000 unit agar benar-benar mendukung transformasi digital dan memenuhi harapan masyarakat, seperti yang dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.

Menurut Agus, perluasan ETLE tidak hanya bertujuan untuk penindakan, melainkan juga sebagai upaya nasional untuk mengurangi angka kecelakaan fatal. Data Korlantas menunjukkan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan menurun sebesar 19,8 persen atau sekitar 2.512 jiwa pada semester pertama 2025 dibandingkan periode sebelumnya.

Saat ini, Korlantas Polri telah menerapkan empat jenis kamera ETLE. Keempat jenis tersebut meliputi:

ETLE Statis: Kamera tetap yang dipasang di titik-titik rawan pelanggaran, seperti persimpangan dan jalan utama.
ETLE Portabel: Kamera yang dapat dipindahkan ke lokasi tertentu, misalnya jalan tol atau kawasan rawan pelanggaran.
ETLE Mobile: Kamera yang dipasang di kendaraan patroli polisi untuk merekam pelanggaran saat sedang bergerak.
ETLE Handheld: Perangkat genggam yang digunakan oleh petugas tersertifikasi untuk menindak pelanggar di lokasi tanpa kamera tetap.

Dengan target 5.000 kamera ETLE pada 2027, Korlantas Polri yakin bahwa sistem pengawasan lalu lintas digital akan tersebar secara merata hingga ke daerah terpencil.

Agus menambahkan bahwa pihaknya tidak bangga dengan banyaknya penindakan hukum. Jika semua pengguna jalan tertib dan ETLE tidak terlalu sibuk bekerja, itulah yang menjadi keberhasilan utama. Yang terpenting adalah keselamatan di jalan raya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *