Kolom Pencarian Menu Utama

Alasan Mengapa Rem Depan Sepeda Motor Dirancang Lebih Pakem

Konstruksi sepeda motor zaman sekarang untuk sistem pengereman depannya selalu dirancang dengan daya cengkeram yang lebih kuat dibandingkan rem belakang.

Dikutip dari Gridoto, Muhammad Arief, instruktur dari Yamaha Riding Academy (YRA), menerangkan bahwa ketika pengendara melakukan pengereman, terjadi perpindahan bobot sepeda motor ke bagian depan.

“Perpindahan massa ini mengakibatkan pengereman dengan rem depan menjadi jauh lebih efektif dibandingkan dengan rem belakang,” jelasnya.

Saat berat kendaraan berpindah ke bagian depan, daya cengkeram (traksi) antara ban depan dengan permukaan jalan meningkat secara signifikan. Kondisi ini memungkinkan proses pengurangan kecepatan yang lebih optimal, hal ini juga bermanfaat untuk menghindari roda terpeleset selama pengereman.

Penggunaan rem belakang secara berlebihan justru meningkatkan risiko roda mengunci karena minimnya traksi. Ini disebabkan mayoritas bobot kendaraan telah berpindah ke bagian depan ketika pengereman dilakukan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, produsen sepeda motor selalu memberikan spesifikasi teknis yang lebih unggul pada sistem rem depan.

Contohnya saja pada motor dengan kombinasi rem cakram dan teromol, pasti rem cakram dipasang di bagian depan sementara teromol di belakang.

Bahkan pada sepeda motor yang menggunakan rem cakram di kedua roda, diameter cakram depan dibuat lebih besar dibandingkan dengan cakram belakang.

Oleh karena itu, untuk pengereman yang efisien, disarankan penggunaan rem depan dengan daya cengkeram yang lebih baik dibandingkan rem belakang.

Sekedar info tambahan, untuk keselamatan, pastikan posisi motor dalam keadaan tegak dan lurus saat melakukan pengereman keras dengan rem depan. Jika motor dalam posisi miring seperti ketika berbelok, penggunaan rem depan secara mendadak dapat meningkatkan risiko tergelincir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *