Kode Busi dan Jenis Busi Motor di Indonesia
0 Komentar 16 Juli 2025
Memilih busi yang tepat untuk motor adalah keputusan penting guna memastikan performa mesin optimal dan umur panjang.
Busi motor memiliki peran krusial dalam proses pembakaran. Ada berbagai jenis busi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari berbagai tipe motor.
Dengan memahami perbedaan jenis-jenis busi, Sobat oto dapat membuat keputusan tepat dalam merawat dan meningkatkan performa motor kesayangan.
Jenis Busi Berdasarkan Suhu
Busi Panas
Busi panas sulit melepas panas, sehingga lebih cepat panas dibandingkan busi standar. Jenis busi ini tidak cocok digunakan pada motor dengan suhu ruang bakar tinggi karena bisa menyebabkan pre-ignition, yaitu bahan bakar terbakar sendiri sebelum busi memercikkan bunga api. Pre-ignition ini tidak diinginkan pada mesin motor 4 langkah dengan penyalaan busi.
Busi Dingin
Busi dingin mampu melepas panas dengan cepat dan mudah menjadi dingin. Jenis busi ini tidak cocok untuk motor dengan suhu ruang bakar rendah. Busi dingin lebih tepat digunakan pada motor balap atau yang sudah mengalami bore-up. Jika suhu ruang bakar terlalu rendah, akan terjadi carbon fouling, yaitu penumpukan bahan bakar yang tidak terbakar sempurna pada busi, yang menyebabkan kerak karbon dan dapat memicu detonasi atau knocking.
Pilih Busi Panas atau Dingin?
Memilih busi yang tepat sangat penting untuk performa mesin. Berikut beberapa faktor yang perlu diperhatikan:
- Suhu Lingkungan: Di daerah panas, seperti perkotaan padat, disarankan menggunakan busi dingin untuk mencegah pre-ignition.
- Kapasitas Mesin: Mesin dengan kapasitas besar (>160 cc) menghasilkan panas lebih tinggi, sehingga lebih cocok menggunakan busi dingin.
- Rasio Kompresi Mesin: Mesin dengan rasio kompresi tinggi (>10:1) dan tekanan kompresi tinggi (>1500 kPa) memerlukan busi dingin agar dapat mengelola panas secara efektif.
Arti Kode Busi NGK dan Denso
Di Indonesia, busi NGK dan Denso cukup populer. Berikut cara membaca kodenya:
- Kode Busi Denso U22FSU9:
- U: diameter ulir busi (10 mm)
- 22: tingkat panas (semakin kecil angka, busi semakin panas)
- F: panjang ulir busi (12,7 mm)
- S: tipe rancangan busi
- U: elektroda samping bentuk U
- 9: celah elektroda tengah (0,9 mm)
- Kode Busi NGK CPR7HS9:
- C: diameter ulir busi (10 mm)
- P: tipe rancangan busi
- R: busi dengan resistor
- 7: tingkat panas (semakin kecil angka, busi semakin panas)
- H: panjang ulir busi (12,7 mm)
- S: tipe elektroda tengah (tembaga)
- 9: celah elektroda tengah (0,9 mm)
Jenis Busi Motor
- Busi Standar: Busi bawaan pabrik dengan ujung elektroda nikel, umur pemakaian sekitar 20 ribu km.
- Busi Platinum: Cocok untuk touring, dengan elektroda platinum dan umur sekitar 30 ribu km.
- Busi Iridium: Untuk semi kompetisi, dengan elektroda iridium alloy, umur pemakaian 50 ribu hingga 70 ribu km, cocok untuk motor di atas 150 cc.
- Busi Racing: Dirancang untuk mesin dengan kompresi dan temperatur tinggi. Umur pemakaian 20 ribu hingga 30 ribu km.
- Busi Resistor: Melindungi perangkat elektronik digital pada motor.
Itulah penjelasan tentang berbagai jenis busi motor. Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu Sobat oto memilih busi yang tepat untuk motor kesayangan.